Minggu, 16 Agustus 2009

Palem Bukan Solusi Penghijauan Jakarta

Jejeran pohon palem selalu menghiasi kompleks perumahan dan gedung perkantoran dihampir seluruh wilayah kota Jakarta. Mungkin untuk memberikan kesan eksotisme Timur Tengah. Sayangnya pohon Palem ternyata sangat tidak cocok untuk ditanam di Kota Jakarta. Kota ini sudah sangat panas dan berdebu dan kehadiran Palem tak membantu penghijauan kecuali untuk urusan estetika.

Dalam wawancara dengan Green Radio di program Green Talk, Dokter Pohon dari Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bambang Sulistyanto mengatakan Palem tidak cocok ditanam di Jakarta. Selain menyedot air untuk dirinya sendiri yang sangat banyak, kadang sampai mematikan rerumputan disamping kiri dan kanannya. Pohon ini juga tidak rindang.

Kata Dokter Pohon Bambang, Jakarta membutuhkan pohon yang fungsinya memberikan keteduhan sekaligus bisa menyerap debu dan kotoran. Pohon seperti Angsana justru baik peneduhan dan pohon Salam malah lebih berguna untuk penghijauan di Jakarta. Pepohonan ini juga hanya membutuhkan perawatan sederhana. Seperti Angsana yang perlu dicukur batangnya setahun sekali agar tidak terlalu rimbun dan mengganggu pengguna jalan terutama pada bulan kelima atau keenam saat angin bertiup kencang di Jakarta. Sementara itu pohon-pohon ini juga butuh diperhatikan kebersihannya. Jangan suka membuang sampah didekat akarnya apalagi sampah membakar sampah itu. Dijamin pepohonan yang berguna ini hanya akan bertahan sebentar.

Sahabat Green. Tanaman bermanfaat memperbaiki kualitas udara melalui proses fotosintesis yang mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi oksigen (O2). Tanaman juga dapat menurunkan suhu udara di sekitar rumah. Beberapa ahli lingkungan menyebutkan, setiap satu hektar lahan hijau dapat mengubah 3,7 ton CO2 dari aktivitas manusia, pabrik, dan kendaraan bermotor menjadi dua ton O2 yang dibutuhkan manusia.

Referensi Pohon Perkotaan

Berikut beberapa jenis tanaman yang cocok di wilayah perkotaan:

-cemara laut, akasia—cocok ditanam di tanah yang kurang subur.

-ketapang, dadap—cocok di lahan yang mengandung garam.

-pinus, palem botol, bungur, kayu putih—tahan terhadap terpaan angin kencang.

-johar, flamboyan, akasia—cocok untuk lahan yang kering.

-mahoni, lamtoro—untuk menyerap genangan air

-cemara laut, bunga kupu-kupu, pohon barus—menyerap SO2.

-damar, asem londo, mahoni—menyerap Pb.

-cemara kipas, kersen, angsana, sawo kecik—partikel padat.

-cempaka, tanjung, damar, bambu, kenanga—dapat menyerap bau busuk.- bambu, kedondong,

-gatis, cemara laut, tusam, cemara kipas—menurunkan kebisingan. (17 Sept 2008)

Sumber :

http://www.greenradio.fm/index.php?option=com_content&view=article&id=205:palem-bukan-solusi-penghijauan-jakarta&catid=1:latest-news&Itemid=336

16 Agustus 2009


1 komentar:

  1. Ya, menginginkan kota jakarta menjadi kota yang hijau, bersih dari asap polusi dan udara yang kotor merupakan keinganan kita semua.Terlebih disini banyak pabrik dan semakin meningkatnya kendaraan pribadi menambah tingkat polusi di jakarta semakin naik. Semoga dengan adanya referensi pohon perkotaan itu, kita bisa ikut berpartisipasi menanam pohon di sekitar lingkungan kita,.Karena semakin banyak pohon yang ditanam semakin baik pula untuk memberikan kenyamanan baik untuk diri sendiri maupun orang banyak.

    BalasHapus