Minggu, 16 Agustus 2009

Penghijauan Atap di Perkotaan

Atap hijau semakin populer di Belanda. Pemerintah memberikan subsidi bagi warga yang ingin 'menanami' atap mereka dengan rumput hijau. Banyak yang memanfaatkan kesempatan ini. Tapi, uang bukanlah alasan utama. Atap hijau bisa membantu upaya pelestarian lingkungan di wilayah perkotaan.

Seluruh Dunia

Warga Kota Groningen bisa mendapatkan subsidi sebanyak 30 Euro (sekitar 400 ribu Rupiah) per meter persegi untuk memasang rumput di atap rumah mereka. Subsidi ini mencapai 60 persen biaya pemasangan. Kota Rotterdam juga memberikan subsidi yang sama. Kota Amsterdam dan Den Haag juga sudah berjanji akan mengeluarkan subsidi.

Fenomena atap hijau ini tidak hanya terjadi di Belanda saja. Walikota Kota Chicago di Amerika Serikat, misalnya, memerintahkan pembuatan taman di atas atap gedung walikota. Ia ingin menjadikan Chicago kota terhijau di Amerika. Di Jerman, setiap tahunnya empat belas juta atap hijau dipasang. Kota Montreal di Canada juga merencanakan hal serupa.

Banyak Manfaat

Atap hijau punya banyak manfaat. Mark Ottelee dari Universitas Teknik Delft sedang meneliti fenomena penghijauan bangunan ini. Ia menjelaskan:

"Atap hijau bisa berguna untuk mengatur temperatur. Tanaman hijau menyerap panas- atau istilahnya Evo transpirasi- sehingga udara di atas bangunan dan juga di dalamnya bisa dingin. Di atas atap dipasang lahan buatan yang bisa ditanami. Ini saja sebenarnya sudah menurunkan suhu. Dengan adanya tanaman, suhu bisa semakin turun lagi. Atap biasa bisa mencapai suhu 80 derajat celcius pada musim panas. Dengan atap hijau suhu bisa turun sampai 35 derajat."

Efek rumah kaca
Perbedaan suhu ini bisa menurunkan secara drastis pemakaian alat pendingin ruangan pada musim panas. Jadi, mengurangi pengeluaran CO2. Pada musim dingin, lapisan tanah yang dipasang pada atap juga bisa berfungsi sebagai isolasi untuk mempertahankan panas. Sehingga mengurangi pemakaian alat pemanas ruangan. Selain itu, atap hijau bisa juga bermanfaat untuk menghadapi semakin seringnya turun
Saya harap ini semua bisa direalisasikan dengan cepat. Yang jelas dunia arsitektur sangat tertarik. Terutama tentang dinding hijau. Saya harap dengan penelitian saya ini akan lebih banyak orang yang tertarik dengan dinding hijau."

Mungkin saja semua rencana ini akan bisa direalisasikan, atap dan dinding semuanya hijau. Subsidi dari pemerintah bisa sangat mendukung upaya menghijaukan wilayah perkotaan ini.hujan.

"Atap hijau bisa mengerem laju air hujan. Lapisan tanah yang dipasang berfungsi seperti spons yang bisa menyerap banyak air hujan. Jadi, akan lebih sedikit air yang turun ke selokan. "

Sebagai tambahan, atap hijau bisa memperkaya keragaman hayati di wilayah perkotaan. Tanaman yang lembab konon juga bisa menyerap berbagai debu yang bertebaran di udara.

Dinding hijau
Begitu besarnya manfaat atap hijau ini memberikan inspirasi kepada Marc Ottelee untuk menjajagi kemungkinan memperluas penghijauan bangunan. Ia menyayangkan orang melewatkan kemungkinan 'menghijaukan' tembok bangunan. 'Bangunan punya lebih banyak tembok daripada atap!', kata Ottelee. Oleh karena itu ia meneliti kemungkinan membuat tembok yang juga bisa ditanami. Papan dinding yang terbuat dari beton berpori mungkin bisa menjadi alternatif. Dinding jenis itu bisa cukup lembab dan mengandung bahan makanan untuk tanaman. Marc Ottelee optimis dengan idenya ini. (17 Okt 2008)

Sumber :

http://static.rnw.nl/migratie/www.ranesi.nl/tema/detakbumi/Detakbumi07102008-redirected

16 Agustus 2009





Tidak ada komentar:

Posting Komentar